![]() |
Biar ompong tetap PD bercerita di depan kelas |
Van sangat gemar dengan yang
namanya gula-gula. Tapi herannya gigi Bas dan Van termasuk kategori gigi tak
terawat walau kenyatannya Nyonya Bawel dan suami sangat merawat.
Gigi atas Bas, ”grepes” nyaris
gak ada gigi. Menurut dokter gigi yang ku temui di suatu mall saat promosi
sebuah brand pasta gigi, dikatakannya ”Caries Bas sudah lama dan tidak akan
bertambah lagi”. Artinya sekarang tinggal menunggu giginya tanggal karena masih
termasuk gigi susu dan nanti akan tumbuh gigi permanen.
Gigi Van lain lagi, kondisinya
lebih baik dari Bas. Biasalah anak kedua, sedikit banyak lebih baik
perawatannya karena sudah berilmu waktu merawat anak pertama. Tapi terjadi
kecelakaan yang cukup fatal ketika Van berenang dengan papanya. Saat itu
umurnya 2,5 tahun. Van meluncur di seluncuran yang kelokannya tajam. Wajah Van
terbentur pada tepian seluncuran yang menyebabkan gigi depan bagian atasnya
tanggal.
![]() |
Si Cantik, Van |
Wah, Nyonya Bawel langsung
membayangkan kesulitan, bagaimana makan, minum susu dan sikat gigi. Ternyata, dampak pada Vanessa
tidak seburuk yang Nyonya Bawel bayangkan. Van dengan pandai menyusu botol dari
sebelah kiri, karena yang patah ada di sebelah kanan. Begitu juga ketika akan
menggosok gigi tidak menjadi masalah.
Nah bicara gosok gigi, adalah
sebuah ritual yang mulanya selalu disertai tolak menolak. Baik Bas maupun
Vanessa sangat enggan. Sementara Nyonya Bawel tidak mau tahu, walau mereka
sudah mengantuk, kalau perlu Nyonya Bawel membawa ember dan sikat gigi ke
kamar. Lalu menggosokkan gigi Bas dan Van yang berdiri di tempat tidur. Untuk
gosok gigi Nyonya Bawel tidak kompromi.
Mempelajari pola Bas dan Van
yang cenderung tidak mau meggosok gigi, membuatku selalu mencari akal.
Bagaimana membuat menggosok gigi menjadi acara yang menyenangkan. Karena kalau
sudah seharian bekerja lalu dilawan Bas dan Van hanya karena menolak menggosok
gigi, kadang membuat Nyonya Bawel jengkel juga!. Nyonya Bawel tidak lagi
menunda-nunda menggosok gigi sampai mereka mengantuk. Nyonya Bawel mengajak
mereka main kereta-keretaan, dengan menyanyikan lagu naik kereta api. Sekali
duakali berputar di rung tamu dan kamar lalu mampir di stasiun, stasiunnya ya
kamar mandi.
Sebenarnya ini sudah Nyonya
Bawel pratekkan waktu Bas usia setahun. Nyonya Bawel bernyanyi sambil
menggosokkan gigi mereka. Ini manjur loh. Rasanya Nyonya Bawel sering sekali
bernyanyi jika ingin menyampaikan pesan. Padahal suarNyonya Bawel jauh dari
baik. Cuma Nyonya Bawel yakin buat anak-anakku, suarNyonya Bawel yang paling
merdu. Bukankah suarNyonya Bawel yang selalu menyertai mereka selama 9 bulan
dalam rahim? (PD yah? Harus!)
Bas, kuberikan sikat gigi
dengan pasta gigi, kuminta ia melihat apa yang Nyonya Bawel lNyonya Bawelkan
pada Vanessa. Mulailah Nyonya Bawel bernyanyi dengan irama lagu, 12345678 siapa
rajin kesekolah cari ilmu sampai dapat, sungguh senang, amat senang, bangun
pagi-pagi sungguh senang.
”1,2,3,4 wahai kuman
dalam gigi,
ayo pergi, ayo pergi,
rajin gosok gigi jadi sehat”
atau senandung dengan irama lagu kakak Mia:
”Ayo kuman...ayo kuman
Jangan kamu diam di situ
Itu yang gendut warnanya orens
warna hitam dan warna biru
Ayo pergi sekarang juga
Pergi...pergi...pergi sekarang!”
Sejak itu acara menggosok gigi mejadi kegiatan yang
menyenangkan dan tidak hanya menjadi kewajibanku karena papanya juga kebagian.
Cuma kalau dengan papanya, ya lagunya lain lagi. Kadang-kadang geli juga kalau
sudah tiba waktunya menggosok gigi, Nyonya Bawel dan Frisch seringkali
lihat-lihatan dan tertawa. Dan kini Bas, sudah bisa menggosok gigi sendiri
bahkan tidak perlu ditunggui lagi. Sedangkan Van, masih harus Nyonya Bawel
senandungkan. Lucunya kalau sudah ditempat tidur ganti Van yang bernyanyi ”Kamu
yang gendut yang warna oren, ayo pergi sekarang juga!” (Icha Koraag, 20
September 2006)
No comments:
Post a Comment