Hari Kesehatan Sedunia
diperingati setiap tanggal 7 April. Tahun 2015, WHO mengusung tema, KESEHATAN
MAKANAN. Sedangkan Kementerian Kesehatan memilih tema "Pilih dan Konsumsi
Pangan yang Aman dan Sehat", untuk diterapkan secara nasional.
Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr
Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), mengatakan: Pilihan tema nasional HKS karena
masih banyaknya kasus malnutrisi akibat belum optimalnya pemenuhan dan
sosialisasi gizi sehat dan seimbang yang turut menimbulkan keprihatinan global.
Berdasarkan Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (BPOM) kasus keracunan yang dibabkan makanan (540) merupakan nomor
dua tertinggi, sesudah kasus keracunan yang disebabkan oleh Binatang (717).
![]() |
Sumber: |
Sering saya menyaksikan berita di
televisi, mengenai wabah keracunan makanan yang menimpa sekelompok masyarakat
sesudah menyantap makanan/hidangan pada sebuah hajatan. Menyelenggarakan
hajatan seperti syukuran, peryaan pernikahan, khitanan, memang mengharuskan
keluar uang banyak. Menyiasati menekan biaya konsumsi, jatuh pada pilihan menggunakan
materi yang murah.
Kalau pepatah Betawi mengatakan
ada uang ada barang. Maknanya lebih kurang, sesuatu yang berharga pasti ada
harganya (bernilai/mahal). Jika materi untuk menjamu undangan menggunakan
material murah. Maka kwalitas hidanganpun menjadi tidak berharga. Makanan basi baik karena material yang kurang
bagus atau kebersihan yang tidak terjaga saat pengolahan dan penyajian, dapat
menyebabkan berkembangnya bateri yang dapat menyebabkan, sakit jika mengkonsumsi
makanan tersebut. Dengan ciri, pusing, mual, muntah-muntah, dan berakhir dengan
pingsan.
Ketidaktahuan mengkonsumsi
makanan yang baik dan sehatpun kerap menjadi penyebab turunnya tingkat
kesehatan masyarakat. Maka tema Hari Kesehatan Sedunia, menjadi sangat relevan.
Tugas besar bagi kita, masyarakat yang paham pentingnya Kesehatan Makanan untuk
turut mengedukasi lingkungan terkecil. Dalam hal ini keluarga.
Memilih dan menyajikan bahan makanan
yang baik, menjadi kebutuhan mutlak yang harus diterapkan. Anak-anak belajar
secara teori pentingnya mengkonsumsi makanan yang dibuat dari bahan makanan
yang sehat. Sebagai ibu, tugas saya memastikan terjadi di dalam dan di luar
rumah. Memilih dan mengolah bahan makanan agar tetap terjaga kandungan gizinya
memang memerlukan pengetahuan tersendiri.
Di jamn modern, di mana teknologi
komunikasi tumbuh dengan pesat, akses informasi menjadi mudah. Lewat telepon
pintar kita bisa mendapatkan semua informasi dari genggaman. Dengan meyakini
Sehat itu Penting maka saya bisa menjaga asupan makanan untuk keluarga. Menjaga
dan menyediakan makanan sehat, adalah bagian dari tangung jawab. Karena sehat
itu penting.